Kamis, 19 Maret 2015, pukul 05.30, hp berdering, suara adik
di seberang kota mengabarkan Bapak dibangunkan tidak bangun, badan sudah
dingin…Deg…Tangis pun meledak, Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rojiun.
Tak terasa hampir 3 bulan sudah bapak meninggalkan kita
semua. Masih jelas malam itu kita bertiga makan bersama. Hingga akhirnya kita
pun masuk kamar untuk istirahat. Saat adzan subuh biasanya Bapak sudah rapi
untuk berangkat ke masjid. Tapi entah kenapa hari kamis itu beliau msh tertidur
nyenyak.
Yahh mungkin karena beliau tidur jam satu malam makanya
ibuku tidak berani membangunkan saat adzan subuh. Saat waktu menunjukkan
pukul 05.30 ibuku berniat untuk membangunkan beliau agar sholat subuh
dulu.
Satu kali panggilan
masih terdiam, dua kali masih terdiam juga hingga beberapa kali masih terdiam
juga...semua badannya menjadi kaku dan dingin, hanya leher yang masih hangat.
Ambulance pun segera dipanggil, tapi ternyata beliau sudah tidak bisa
diselamatkan lagi. Beliau meninggal tanpa menyusahkan orang lain, dengan posisi
tidur pulas tanpa menahan rasa sakit apapun. Mungkin buah kebaikan beliau
selama hidup yang kerap meringankan beban kerabat dan orang lain.
Semoga
kita semua bisa tabah menghadapi cobaan ini semua. Selamat jalan Bapak, Terima
kasih Bapak, sungguh jasamu terhadap keluarga ini tidak akan bisa terganti. Doa
dari anak-anakmu ini, insya Allah akan menemanimu dalam tidur panjang. Teruntuk
ibuku,yang sabar yah, kita semua masih ada untuk Ibu.
0 komentar:
Posting Komentar